PROFIL KELURAHAN MANGGAU

PROFIL KELURAHAN MANGGAU

LUKAS D. TARUKKADA, SE

L U R AH
  1. Legenda Dan Sejarah Kelurahan

Sejarah Kelurahan Manggau.

Dalam sejarah kemerdekaan sendiri Manggau merupakan salah satu Pilar Pejuang yang membela Negara kesatuan khususnya daerah Tana Toraja dari penjajahan Belanda. Bahkan dalam peristiwa pemberontakan-pemberontakan yang pernah terjadi di daerah Tana Toraja, masyarakat Manggau saling bahu-membahu dengan kampung lain untuk mengatasi pergolakan pemberontakan tersebut.

Dahulu sebelum zaman kemerdekaan istilah untuk menyebutkan suatu kampung dipakai istilah “bua’” dan setelah kemerdekaan, istilah bua’ diganti menjadi Kampung dan pada saat itu dinamai Kampung Kombong, yang terdiri dari tiga (3) kampung besar yakni : Santung, Manggau, dan Botang. Pada saat itu mulai diatur tata pemerintahan adat di kampung masing-masing dengan memiliki bentuk otoritas tersendiri.

Setelah masa kepemimpinan terus berlanjut Kampung Kombong dipimpin oleh seorang Kepala Kampung yang bernama Y. Tambing dan setelah itu beliau digantikan oleh Y. Sumbung. Yang melanjutkan kepemimpinan di kampung Kombong .

Pada tahun 1968 Kampung Kombong berubah nama menjadi “Lembang Manggau”, dimana pada saat itu Lembang Manggau dipimpin oleh seorang yang bernama Y. Tana yang meliputi daerah Ariang, Tampo, Lamunan dan Manggau. Pada saat itu juga Santung keluar dari Lembang Manggau dan bergabung dengan Lembang Tiromanda.

Pada tahun 1976 Lembang Manggau berubah menjadi Desa Manggau dan masih tetap Bapak Y. Tana yang menjadi kepala desa pada waktu itu, dan daerah pemerintahan Desa masih meliputi Ariang, Tampo, Lamunan, Manggau dan Botang. Manggau sendiri merupakan satu pemerintahan yang terdiri dari empat (4) betona besar (daerah), yakni : Kendenan (termasuk didalamnya Tongkon), Manggau, Duayan (termasuk didalamnya Lengke), dan Palangka (termasuk didalamnya Tuan dan Pangle).

Sampai saat ini arti nama Manggau sendiri belum ada orang yang dapat mengartikan, sebab nama Manggau lahir begitu saja  dalam kepemimpinan pada saat itu. Kalau kita mau mengartikan secara harafiah (dalam arti tidak mengurangi makna sebenarnya) kata Manggau sendiri terdiri dari dua (2) konsonan kata, yakni Mang artinya ber dan Ngau artinya buru. Jadi Manggau sendiri berati Berburu. Akan tetapi dalam arti kehidupan sehari-hari tak ada seorangpun yang dapat mengartikan dari kata Manggau karena dipandang begitu berarti dan sakralnya arti dari kata manggau itu sendiri. Secara terinci dapat dilihat pada tabel Berikut :

 
1700 anBerdirinya Pemeritahan manggau yang di prakarsai oleh seorang yang bernama Ne’Malopo, yang diberi gelar Ne’Kepala Bua’.
 Daerah Pemerintahanya meliputi Botang, Manggau, Ariang dan Santung.
 Pusat pemerintahan pada waktu itu berada di manggau yang di beri nama ‘Poto’ Manggau”.
Sebelum 1968Diberi nama Kampung Kombong dan dipimpin oleh seorang kepala kampung yang bernama Y.Tambing dan di beri gelar “Ne ‘Kapala”, Dalam pemerintahanya terdiri dari kampung santung-Manggau-Botang.
Sebelum 1968Ne’Kapala Y.Tambing meninggal digantikan oleh Ne’Kapala Y.Sumbung. dimana beliau meneruskan kepemimpinan dalam kampung kombong.
1968Kampung kombong berubah nama menjadi ”Lembang Manggau” (Memakai kembali nama manggau ).
 Daimana kepemimpinan pada saat itu dipegang oleh kepala Lemabang Yang Bernama Y.Tana, dan pada saat itu pemerintahanya terdiri dari Manggau, Ariang, Dan Botang .
 Sedangkan Santung telah keluar dari kepemerintahan Lembang Manggau dan bergabung dengan Lembang Tiromanda.
1976Lembang manggau berubah menjadi desa manggau dan masih tetap bapak Y. Tana yang menjadi kepala Desa pada waktu itu, dan dearah pemerintahan desa masih meliputi Ariang,Manggau,dan Botang.
 Manggau sendiri merupakan satu (1) Pemerintahan yang terdiri dari empat (4) betona (daerah) besar , yakni : Kendenan (termasuk di dalamnya Tongkon ), Manggau,Duayan (termasuk didalamnya Lengke), dan Palangka (termasuk di dalamnya Tuan dan Pangle).
1977Kepala desa Y. Tana Meninggal dunia digantikan oleh
 N.T.Andi Lolo.
01 januari 1981Desa Manggau berubah nama menjadi Kelurahan Manggau karena pemekaran wilayah.
1980-1982Kelurahan Manggau dipimpin oleh A. Kalua
1982-1986Kelurahan Manggau Dipimpin oleh L.D.K.
 Parerungan, BA
1886-1995Kelurahan Manggau dipimpin oleh Muh. Arsyad Lomo
1995-1997Kelurahan Manggau dipimpin oleh Yohanis Pakiding, dan mengalami pemekaran menjadi dua wilayah yaitu wilayah Manggau dan sekitarnya menjadi Kelurahan Manggau dan wilayah Lamunan dan sekitarnya menjadi Kelurahan Lamunan.
1997-2001Kelurahan Manggau dipimpin oleh Daud Edong dan mengalami pemekaran, dimana wilayah Ariang menjadi Lembang Ariang.
2001-2004Kelurahan Manggau dipimpin oleh S. I. Pangngala’ dan mengalamin pemekaran lagi, dimana wilayah Botang keluar dan bergabung dengan Lembang Ariang menjadi Kelurahan Ariang Botang.
2004-sekarangKelurahan Manggau dipimpin oleh Paulus Takin Betteng.
2009Pembangunan rehabilitasi Gedung Kantor Kelurahan.

KONDISI  UMUM  KELURAHAN  MANGGAU

  1. G E O G R A F I S

Letak dan Luas Wilayah.

Kelurahan Manggau merupakan salah satu dari empat belas (14) kelurahan dan satu Lembang yang berada di Wilayah Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja. Keurahan Manggau terletak 2 Km ke arah Selatan dari ibu kota Kecamatan Makale yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Tana Toraja.

Kelurahan Manggau mempunyai luas wilayah  ± 1.227 ha. Secara umum keadaan topografis Kelurahan Manggau adalah daerah dataran tinggi dan pegunungan, Wilayah lingkungan Ta’ba’ dan Lingkungan Palangka berada di daerah dataran tinggi, sedangkan Lingkungan Manggau dan Lingkungan Kendenan berada di daerah pegunungan.

Adapun batas wilayah kelurahan Manggau adalah  :

Sebelah UtaraBerbatasan dengan Kelurahan Tondon Mamullu
Sebelah SelatanBerbatasan dengan Kecamatan Makale Selatan
Sebelah TimurBerbatasan dengan Kelurahan Botang
Sebelah BaratBerbatasan dengan Kelurahan Lamunan
  • Keadaan Topografi

Secara umum keadaan topografis Kelurahan Manggau adalah daerah dataran  tinggi dan daerah pegunungan. Wilayah lingkungan Ta’ba’ dan Lingkungan Palangka berada di daerah dataran tinggi, sedangkan Lingkungan Manggau dan Lingkungan Kendenan berada di daerah pegunungan.

  • Iklim

Kelurahan Manggau, sebagaimana Kelurahan – kelurahan lain di wilaya Indonesia mempunyai iklim tropis dengan tiga musim yaitu, kemarau, hujan dan pancaroba. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung  terhadap aktivitas masyarakat di Kelurahan Manggau

  • KEADAAN  SOSIAL  EKONOMI  PENDUDUK
  • Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Kelurahan Manggau adalah 1.833 jiwa. Sebaran penduduk berada di empat ( 4) lingkungan yaitu : Lingkungan Ta’ba’, Palangka, Manggau, Kendenan sebagaimana tabel berikut  :

NoNama LingkunganKKJumlah Jiwa Total Jumlah Jiwa
   LP 
1Ta’ba’25484795
2Palangka163319289608
3Manggau142300255555
4Kendenan145266250516
 Jumlah4849338411.774

Tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Manggau dapat dilihat dari tabel berikut  :

Tidak SekolahPPAUDTKSDSMPSMASarjana
612 Orang30 Orang70 Orang585 Orang220 Orang290 Orang26
  1. SARANA PRASARANA

Kondisis prasarana dan sarana umum Kelurahan Manggau secara garis besar sebagai berikut  :

Kantor KelurahanJalan KelurahanSekolah DasarGerejaPoskesdesPosyandu
1 buah15 Km1 buah7 buah1 buh1 buah
  1. Mata Pencaharian

Kelurahan Manggau merupakan Kelurahan yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, lengkapnya pada tabel berikut  :

PetaniPedagangPegawaiBuruh TaniBuruh bangunanLain-lain
1.578 orang15 orang30 orang120 orang50 orang40 orang
  1. Pola Penggunaan Tanah.

Penggunaan tanah di Kelurahan Manggau sebagian besar diperuntukkan untuk Pertanian sedangkan sisanya untuk perkebunan, selain itu tanah di daerah Kelurahan Manggau digunakan sebagai daerah pemukiman penduduk.

  1. KONDISI  PEMERINTAHAN

Kondisi pemerintahan Kelurahan Manggau dapat dilihat pada Bagan berikut  :

Pembagian Wilayah :

Lingkungan Ta’ba’ terdiri dari :

  • RT. Ta’ba’
  • RT. Durian

Lingkungan Palangka terdiri dari :

  • RT. Palangka
  • RT. Pangle-Tuan

Lingkungan Manggau Terdiri dari :

  • RT. Duayan-Kombong
  • RT. Manggau-Lengke’

Lingkungan Kendenan Terdiri dari :

  • RT. Kendenan
  • RT. Tongkon